Bima, Jeratntb.com – Dunia maya di Bima beberapa hari terakhir viral isu pemerasan, mulai dari oknum aktivis, oknum LSM hingga profesi jurnalis ikut terseret.
Kondisi ini seperti virus dan menjadi pukulan bagi beberapa profesi tersebut. Kenapa tidak, mosi tidak percaya masyarakat mulai tumbuh, berbagai tanggapan miring dan cacian dilontarkan.
Hari ini, maya dihebohkan dengan beredarnya berita tentang indikasi pemerasan yang dilakukan oleh oknum wartawan dan oknum LSM terhadap sejumlah kepala sekolah di wilayah Kae kabupaten Bima.
Menanggapi ini, Persatuan Wartawan (Pewarta) Kae mengambil sikap dengan menggelar rapat darurat di sekretariat Pewarta desa Talabiu Woha jumat (8/11-19).
Seluruh wartawan dihadirkan demi memperoleh kebenaran informasi, yang ternyata oknum itu dengan inisial S dan M bukan wartawan pada media manapun melainkan wartawan gadungan yang sengaja sekongkol dengan oknum M direksi salah satu LSM di Bima.
Itu juga diperkuat oleh pernyataan salah satu korban, kepala TK pembina desa Tente, yang ditemui pada Jum’at malam di kediamannya desa Tente oleh pimpinan media ini yang juga sebagai dewan pembina pewarta Kae. Hadir bersama sekretaris Pewarta pimpinan redaksi Warta NTB.
Dipastkan bahwa nama-nama yang disebutkan oleh korban merupakan oknum LSM yang sengaja mencatut profesi jurnalis untuk memuluskan aksi pemerasan yang dilakukan.
Untuk memastikan hal itu, sekaligus sebagai upaya pembuktian marwah jurnalis, dalam waktu dekat Pewarta Kae akan melaporkan kasus ini ke Polres Bima. (Jr)