Sebuah
Catatan Perjalanan Rangga
Babuju
Bagian #2.
Pada catatan sebelumnya, dirunut perjalanan anda dari titik cabang Banggo kec Manggelewa dengan memilih jalur Kempo. Berikut kita mulai catatan perjalanan ini dari objek Wisata Sarae Nduha.
Objek Wisata ‘Sarae Nduha’ adalah panorama Padang rumput pendek dengan view laut yang begitu menawan jika sunset menyapa anda. ‘Sarae Nduha’ artinya pasir longsor. Menurut cerita warga sekitar, bahwa dilokasi ini pernah ada Tambang Pasir besi. Ketika pasir besi ini terus dikeruk, terjadi lah longsor yang membentuk tebing pasir yang begitu indah dan kini menjadi objek wisata.
Tidak jauh dari Lokasi ‘Sarae Nduha’, lebih kurang 5 km kemudian anda akan melewati Panorama ‘Oi Rao’. Objek wisata ‘Oi Rao’ ini adalah objek Wisata Mata Air yang airnya paling dingin. Mata air keluar dari pasir pinggir pantai yang penuh dengan pohon mangrove. Suhu mata air ini antara 13 hingga 16 derajat celsius bila disiang hari.
Nah, kebayang Khan bagaimana Suhunya bila malam atau pagi hari…?? Karenanya warga Kecamatan Pekat kab Dompu yang menjadi Lokasi Mata Air ‘Oi Rao’ ini percaya bahwa Mata Air tersebut untuk Obat Awet Muda. Konon banyak warga yang sudah membuktikan keampuhannya. Mau percaya atau tidak, kembali kepada anda.
Perjalanan anda bisa dilanjutkan lagi menuju Calabai. Dari Mata Air ‘Oi Rao’ ini, sepanjang perjalanan sebelah kanan jalan, anda akan meliwati kawasan Perkebunan Tebu milik PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) yang merupakan Perusahaan Gula terbesar di NTB dengan branding ‘Gula Tambora’.
Beberapa menit kemudian anda akan melewati Pelabuhan Calabai. Pelabuhan yang cukup sibuk bongkar muat Sumber Daya Alam Tambora ini berada di belakang PKM megah Calabai. Pemandangan Dermaga Calabai tidak kalah indahnya. Aktifitas bongkar muat dengan kapal-kapal Cargo dan Petikemas akan menyita perhatian anda.
Perjalanan anda akan berlanjut hingga Perempatan Kadindi. Orang kerap menyebutnya ‘Pasar Minggu’. Perempatan Kadindi cukup ramai dengan aktifitas perekonomian warga Tambora dan sekitarnya. Rata-rata warga yang punya warung dan Toko disini adalah Masyarakat Lombok yang menjadi transmigran sekian puluh tahun yang lalu. Disebelah kanan perempatan ada masjid besar dan juga ada ‘Wisma Darussalam’. Disini ada 12 kamar yang layak bagi anda yang terbiasa menjadi Backpeker.
Jika anda mengambil jalur Lurus dari Perempatan Kadindi maka anda akan tembus hingga Desa Pancasila kab Dompu. Desa yang digelari Centra Kopi Tambora. Di Desa ini anda akan mendapati perkebunan kopi Tambora dan juga dijadikan Pos I Pendakian menuju Kaldera Tambora. Masyarakatnya adalah masyarakat Transmigran yang dulu rata-rata juga adalah Pekerja Kebun Kopi jaman Belanda. Jika anda terus lurus, anda akan masuk diwilayah Desa Oi Bura Kab Bima. Yang juga adalah pusat kebun Kopi.
Untuk menuju Oi Marai, anda harus belok kiri di Perempatan Kadindi. Anda akan melewati Desa Nangamiro dan Dermaga Khusus untuk penyebrangan menuju Pulau Satonda. Untuk berwisata ke Pulau Satonda, anda harus menyewa Boat warga dari Dermaga ini dengan harga yang varian mulai dari Rp 350.000 – Rp 500.000 PP.
Lebih kurang 20 menit dari perempatan Kadindi tadi, anda akan memasuki wilayah Desa Labuan Kananga Kab Bima. BERSAMBUNG