Bima, Jeratntb.com – Pemuda Desa Kaboro Kecamatan Lambitu Kiliman Ariansyah mengkritisi kepala Desa Kaboro yang telah membiarkan masyarakatnya diangkut paksa oleh kepolisian pada saat melakukan aksi Demonstrasi di depan kantor Desa Kaboro kecamatan Lambitu Rabu, (15/4/20) kemarin lalu. Aksi tersebut dibubar paksa oleh kepolisian dengan alasan Covid 19 dan sempat ditahan Polresta Bima.
“Saya kecewa dengan sikap pemerintah desa Kaboro, sangat disayangkan seorang pemimpin yang semestinya pro rakyat malah sengaja menjerumuskan dan membungkam daya kritiknya dan membiarkan terjadi benturan dengan aparat kepolisian,” ujar dia saat dikonfirmasi lewat telepon Senin, (4/5/20).
Dia curiga insident tersebut sengaja didesain agar warga berbentutan dengan aparat dan dibubar paksa.
“Padahal aksi itu untuk mendapat kejelasan anggaran desa yang tidak kunjung terealisasi,” ungkapnya.
Sementara ADD adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten untuk pembangunan desa, yang bersumber dari dana pertimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten sesuai dengan Pasal-1 PP No.72/tahun 2005.
Kata dia, ADD dari Kabupaten yang diberikan langsung kepada Desa untuk dikelola oleh Pemerintah Desa, dengan ketentuan 30% untuk biaya operasional pemerintahan desa dan 70% digunakan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat sesuai penjelasan Pasal-68 ayat 1 poin c PP No.72/tahun 2005 tapi itu semua nihil.
Kata mahasiswa STIH Bima ini, ADD merupakan salah satu komponen APB Desa yang paling utama saat ini karena kebanyakan desa belum mengembangkan pendapatan asli desa yang cukup besar. ADD merupakan hak desa untuk memperoleh anggaran untuk menyelenggarakan pembangunan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya, Bukan untuk dibagi apalagi masuk kantong pribadi aparatur terkait.
“Selama ini dari hasil survei kami tidak sama sekali menemukan adanya pembangunan di desa Kaboro mau itu berupa infrastruktur maupun pemberdayaan masyarakat.
Saya mengecam tindakkan aparatur desa kaboro yang tidak konstitusional dan sayapun sangat sayangkan jika kebodohan seperti ini masih diberdayakan oleh Pemdes Kaboro,” Kecam dia. (Jr-Ages)