Kasdim 1614 Berikan Penyuluhan Imunitas Bangsa Radikalisme

Dompu, JeratNTB – Kasdim 1614/Dompu Mayor Czi Edi Gustaman berkesempatan untuk bertatap muka dengan puluhan warga Desa Tekasire dalam rangka penyuluhan tentang Imunitas Bangsa Radikalisme di Kantor Desa Tekasire Kecamatan Manggelewa, Sabtu (16/3).

Penyuluhan yang dihadiri Kepala Desa Tekasire Yan Sofyan dan penyuluh dari Kesbangpoldagri Kabupaten Dompu H. Muhrif terlihat antusias karena terkait radikalisme yang selama ini menjadi momok bagi masyarakat.

Dalam penyampaiannya, Kasdim menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu sasaran non fisik TMMD ke-104 Tahun 2019 Kodim 1614/Dompu yang dilaksanakan di dua Desa di Kecamatan Manggelewa.

Dijelaskannya, Imunitas bangsa radikalisme yakni daya tahan dan daya tangkal yang harus dimiliki bangsa Indonesia untuk menghadapi berbagai persoalan dalam konteks kesatuan bangsa.

Kasdim kemudian memberikan contoh, salah satunya melawan faham radikal atau radikalisme dan faham ekstrem kiri yang selama ini mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. “Terkait dengan Radikalisme di wilayah Kabupaten Dompu, hingga saat ini masih dalam keadaan aman, nyaman dan kondusif,” ujarnya.

Selain itu, Kasdim juga meminta kepada masyarakat agar jangan terpengaruh oleh isu-isu yang kebenarannya belum bisa dipertanggung jawabkan karena banyak negara yang ingin menguasai Indonesia sehingga mengembangkan isu-isu bersifat adu domba yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan, bahkan saat ini masih banyak pengedar maupun pengguna Narkoba yang dapat merusak generasi bangsa.

“Mari rekatkan barisan, jaga persatuan dan kesatuan dengan tetap berpegang teguh pada 4 Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Penerangan Kesbangpol H. Muhrif meminta kepada seluruh peserta yang hadir agar jangan ikut terlibat sebagai teroris maupun jaringannya karena pemahamannya bertentangan dengan syariat Islam dan tidak sejalan dengan pemerintah.

H. Muhrif juga menyampaikan pemerintah memiliki program Deradikalisasi sebagai upaya untuk mengembalikan atau mengurangi dan mencegah berkembangnya radikalisme di Indonesia. “Mari kita tingkatkan hubungan silaturrahmi dan ukhuwah islamiyah dengan mengedepankan kemaslahatan bersama sehingga tetap dalam bingkai NKRI,” tandasnya. [jr]

Pos terkait