GRBM Demo Pemkab Bima, Sampaikan 20 Tuntutan

Bima, Jeratntb.com – Ratusan mahasiswa dan pemuda kabupaten Bima yang menamakan diri Gerakan Rakyat Bima Menggunggat (GRBM) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Bima, (25/6/20) Pagi tadi.

Aksi Demonstrasi yang diwakili oleh perwakilan mahasiswa Kecamatan se Kabupaten Bima ini, menuntut kepada Bupati dan Wakil Bupati Bima agar merespon 20 tuntutan, diantara stabilkan harga jagung dan bebaskan biaya rapid test.

Saat menyampaikan orasi Firmansyah, SH juga menyingung bahwa Bupati dan wakil Bupati terkesan apatis dengan tuntutan masyarakat Kabupaten Bima selama mahasiswa Bima melakukan Aksi Demonstrasi.

Beberapa jam masa aksi menyampaikan orasi, Drs. Dahlan. M. Nor Wakil Bupati Bima langsung temui masa aksi.

Di hadapan massa aksi, Babe sapaan akrabnya menjawab semua tuntutan, termasuk persoalan jagung dan rapid test, kata Babe pemerintah daerah telah berupaya maksimal untuk mendongkrak harga jagung, “Kami telah mengusulkan kepada menteri perdagangan agar menetapkan harga jagung dari 3.150 menjadi 3.575. Tentunya pemerintah daerah meminta dukungan semua pihak dan mahasiswa untuk memberikan masukan pada tim terpadu yang telah kami bentuk, kira kira format seperti apa agar harga jagung ini sesuai yang diharapkan,” ungkap Babe.

Tentunya pemerintah daerah tidak juga bisa mengabaikan pasar, kalau terlalu tinggi maka tidak akan laku.

Untuk itu melalui tim terpadu perlu menyamakan presepsi dengan menghadirkan semua komponen, baik dari pelaku pasar, maupun perwakilan petani dan mahasiswa.

Terkait tuntutan biaya rapid test. “Pemerintah telah menggratiskan mahasiswa dan pelajar santri ditambah 4000 orang yang kita anggarkan,” papar Babe.

Untuk menggratiskan kepada seluruh masyarakat, hal itu membutuhkan pertimbangan. “Karena hanya warga mampu yang melakukan perjalanan ke luar daerah, dan ini bagian dari upaya memutus mata rantai,” tegas Babe.

“Menyangkut transparansi dana covid kabupaten Bima, sampai dengan hari ini kita telah mengucurkan sebesar 12,8 milyar. Kita berharap bencana ini segera berakhir, agar anggaran 50 M ini tidak dihabiskan. Sehingga kelebihanya dapat digunakan untuk kebutuhan lain melalui perubahan anggaran yang dalam waktu dekat akan kita bahas,” terangya.

“Bagaimana perincianya, kalau dibutuhkan maka kami akan sampaikan kepada aparat penegak hukum (APH),” pungkasnya.

Selain dua peraoalan tersebut, semua tuntutan mahasiswa dijawab Babe, bahkan sesi dialogh terbuka juga diberikan. Sejumlah mahasiswa menyampaiakan berbagai aspirasi, yang oleh wabup dijadikan sebagai referensi.

Aksi dalam pengawalan aparat TNI Polri berlangaung aman dan tertib. Arus lalu lintas kembali normal beberapa saat setelah massa aksi membubarkan diri. (Jr-Ages)

Pos terkait