Heris : “Konvoi Pasangan Syafaad Salah Jalan dan Pembodohan Rakyat”

Bima, Jeratntb.com – Konvoi penjemputan bakal calon Bupati Bima Drs H Syafrudin oleh pendukung Syafaad yang dilakukan hari ini dinilai kontrofersi.

Pasalnya kibaran bendera partai Gerindra dan Nasdem dalam konvoi tersebut dinilai pembodohan sekaligus pembohongan publik.

Hal tersebut disampaikan loyalis petahana Heris Ompu Kapaa bahwa klaim pasangan Syafaad mendapatkan rekomendasi Nasdem untuk maju dalam pilkada Kabupaten Bima 2020 adalah bentuk kebohongan publik yang perlu diluruskan.

Kata dia. “Sampai hari ini pasangan Syafaad sama sekali tidak bisa tunjukan bukti bahwa rekomendasi Nasdem telah diterima oleh pasangan Syafaad. Hal ini sangat tidak bagus bagi masyarakat maupun keberlangsungan proses politik yang sehat,” tutur Heris.

Pasangan Syafaad juga tidak bisa menunjukan hasil risalah maupun berita acara keputusan pleno DPP Nasdem. Bukan hanya itu, tak ada satupun dokumen baik foto maupun vedio yang bisa diperlihatkan oleh pasangan Syafaad untuk meyakinkan publik. Dengan demikian, prmbodohan politik yang dilakukan oleh pasangan Syafaad adalah sesuatu yang sulit dibantah,” kecam Heris Ompu Kapaa.

Heris Ompu Kapaa juga menyinggung bahwa pernyataan politik Ketua DPC Nasdem maupun ketua DPW Nasdem NTB bahwa survei adalah alat uji akademis untuk mengukur elektabilitas petahana vs Syafaad. Hasilnya, petahana unggul jauh dari pasangan Syafaad. Tiba-tiba pasangan Syafaad mengklaim Nasdem mengusung Syafaad. Itu bentuk penggembosan terhadap petahana tetapi dengan strategi hoax yang dilakukan pasangan Syafaad. Ujar Heris.

Pada sisi yang lain, pasangan Syafaad juga melibatkan bendera partai Gerinda dalam aksi konvoi yang berlangsung tadi. Sebuah fakta praktek politik yang tidak mendidik masyarakat. “Bukankah Drs Dahlan Ketua Gerindra Kabupaten Bima yang sah. Pun jika DPC Gerindra yang masih mengklaim harusnya menempuh jalur hukum yang jelas. Sebelum keputusan tersebut keluar maka H Syamsudin selaku ketua sebelumnya tidak dibenarkan mengibarkan bendera partai,” tuding Heris.

Sesuai prosedur yang dilakukan deks pikkada NTB, DPP Gerindra telah merekomendasikan pasangan IDP Dahlan untuk diusung. “Harusnya, polemik yang terjadi di dalam internal partai tidak serta merta menginterfensi keputusan DPP partai Gerindra,” tutupnya. (Jr Ghun)

Pos terkait