Alami Cacat Sejak Lahir, Umratul Jiha Butuh Uluran Tangan

Bima, Jeratntb.com – Umratul Jiha (6) putri dari Pasutri Salahuddin dan Astuti beralamat di RT 6 RW 3 desa Kuta Kecamatan Parado alami cacat sejak lahir yang menyebabkan ia tidak bisa duduk apalagi untuk berdiri.

Sejak lahir sampai dengan umurnya yang 6 tahun ini dirinya hanya dapat berbaring dan digendong secara bergantian oleh kedua orang tuanya. Jangankan untuk duduk apalagi berdiri, merangkak saja tidak mampu lantaran tangan dan kakinya yang lemah. Hanya saja ia dapat menggeser tubuh kurusnya ke samping kiri dan kanan.

Melihat kondisinya yang memprihatinkan, Umratul Jiha sangat membutuhkan uluran tangan dari para dermawan yang memiliki kecukupan ekonomi untuk membantunya mendapatkan kursi roda.

Menurut orang tuanya, ia tidak bisa ditinggalkan dari tempat tidurnya dengan waktu yang lama. Sekalipun ditinggalkan untuk waktu mencuci piring akan tetap menangis apa lagi untuk waktu yang lama. “Ini rewel terus jika ditinggalkan dari tempat tidurnya selalu menangis, sekalipun waktu yang singkat untuk mencuci piring saja menangis, apa lagi waktu yang lama”, ungkap Salahudin (23/08/2020).

Dengan rewelnya Umratul, kedua orang tuanya terhambat dalam mencari nafkah terutama sang ayah yang harus menanggung ekonomi keluarga. Oleh karena itu, keluarga ini sedikit kekurangan dalam hal finansial. Pada waktu malam, hanya beberapa jam ia dapat istirahat maka secara otomatis salah satu diantara kedua orang tuanya harus terjaga dan bergantian untuk Umratul.

Sebagaimana cerita dari sang ayah “kami sangat terhambat dalam mencari nafkah terutama saya. Saat malam hari ia dapat tidur hanya beberapa jam, jika dia nangis maka kami berdua ikut bangun namun salah satu diantara kami yang harus menjaganya dan ikut bergantian”.

Umratul, yang berusia 6 tahun, selama itu pula kedua orang tuanya diuji kesabaran mental dan fisiknya oleh Tuhan untuk mengurus anaknya agar dapat bersabar dan tetap bekerja. Sang ayah saat ditanya terkait perjuangannya selama ini dirinya mengaku sempat merasa lelah dengan keadaan. “Susah dan lelah tidak ada yang setara dari mengurus anak yang seperti ini, tetapi mau apa lagi ini tidak bisa dihindari”, keluhnya.

Untuk meringankan beban Umratul, oleh pihak keluarga sudah membuka rekening sebagai tempat penyaluran sumbangan bagi para dermawan yang ingin memberikan bantuan. Rekening tersebut atas nama Irwansyah Bank BNI: 0359719017.

Diakui oleh Irwansyah, setiap sumbangan yang diberikan akan diupayakan agar penggunaannya lebih transparansi demi menjaga amanah dan kepercayaan dari para donatur.

Terkait bantuan dari pemerintah, ayahnya mengaku belum pernah ada sama sekali tersentuh oleh bantuan dari pihak pemerintah. Sementara tahun lalu tetangganya mendapatkan bantuan kursi roda dan mesin penggiling tepung “untuk bantuan selama ini belum ada sama sekali dari pemerintah. Tahun lalu ada bantuan untuk tetangga, yang keluar itu kursi roda dan mesin penggiling tepung”.

Saat kami konfirmasi dengan pemerintah desa terkait bantuan yang diberikan kepada keluarga yang bersangkutan, bapak Nasrullah selaku kepala desa setempat lewat WhatsApp, dengan singkat ia membenarkan hal demikian “ia betul” (23/08/2020). Saat kami kembali tanyakan alasan belum diberikannya bantuan terhadap salah seorang warganya, bapak Nasrullah sampai sekarang beliau belum menjawab.

Sementara dari pihak puskesmas parado mengaku keluarga yang bersangkutan tidak pernah ikut Posyandu sehingga petugaspun kaget mengetahui masih ada pasian yang luput dari jangkauan mereka. (Jr Irwan)

Bima, Jeratntb.com – Umratul Jiha (6) putri dari Pasutri Salahuddin dan Astuti beralamat di RT 6 RW 3 desa Kuta Kecamatan Parado alami cacat sejak lahir yang menyebabkan ia tidak bisa duduk apalagi untuk berdiri.

Sejak lahir sampai dengan umurnya yang 6 tahun ini dirinya hanya dapat berbaring dan digendong secara bergantian oleh kedua orang tuanya. Jangankan untuk duduk apalagi berdiri, merangkak saja tidak mampu lantaran tangan dan kakinya yang lemah. Hanya saja ia dapat menggeser tubuh kurusnya ke samping kiri dan kanan.

Melihat kondisinya yang memprihatinkan, Umratul Jiha sangat membutuhkan uluran tangan dari para dermawan yang memiliki kecukupan ekonomi untuk membantunya mendapatkan kursi roda.

Menurut orang tuanya, ia tidak bisa ditinggalkan dari tempat tidurnya dengan waktu yang lama. Sekalipun ditinggalkan untuk waktu mencuci piring akan tetap menangis apa lagi untuk waktu yang lama. “Ini rewel terus jika ditinggalkan dari tempat tidurnya selalu menangis, sekalipun waktu yang singkat untuk mencuci piring saja menangis, apa lagi waktu yang lama”, ungkap Salahudin (23/08/2020).

Dengan rewelnya Umratul, kedua orang tuanya terhambat dalam mencari nafkah terutama sang ayah yang harus menanggung ekonomi keluarga. Oleh karena itu, keluarga ini sedikit kekurangan dalam hal finansial. Pada waktu malam, hanya beberapa jam ia dapat istirahat maka secara otomatis salah satu diantara kedua orang tuanya harus terjaga dan bergantian untuk Umratul.

Sebagaimana cerita dari sang ayah “kami sangat terhambat dalam mencari nafkah terutama saya. Saat malam hari ia dapat tidur hanya beberapa jam, jika dia nangis maka kami berdua ikut bangun namun salah satu diantara kami yang harus menjaganya dan ikut bergantian”.

Umratul, yang berusia 6 tahun, selama itu pula kedua orang tuanya diuji kesabaran mental dan fisiknya oleh Tuhan untuk mengurus anaknya agar dapat bersabar dan tetap bekerja. Sang ayah saat ditanya terkait perjuangannya selama ini dirinya mengaku sempat merasa lelah dengan keadaan. “Susah dan lelah tidak ada yang setara dari mengurus anak yang seperti ini, tetapi mau apa lagi ini tidak bisa dihindari”, keluhnya.

Untuk meringankan beban Umratul, oleh pihak keluarga sudah membuka rekening sebagai tempat penyaluran sumbangan bagi para dermawan yang ingin memberikan bantuan. Rekening tersebut atas nama Irwansyah Bank BNI: 0359719017.

Diakui oleh Irwansyah, setiap sumbangan yang diberikan akan diupayakan agar penggunaannya lebih transparansi demi menjaga amanah dan kepercayaan dari para donatur.

Terkait bantuan dari pemerintah, ayahnya mengaku belum pernah ada sama sekali tersentuh oleh bantuan dari pihak pemerintah. Sementara tahun lalu tetangganya mendapatkan bantuan kursi roda dan mesin penggiling tepung “untuk bantuan selama ini belum ada sama sekali dari pemerintah. Tahun lalu ada bantuan untuk tetangga, yang keluar itu kursi roda dan mesin penggiling tepung”.

Saat kami konfirmasi dengan pemerintah desa terkait bantuan yang diberikan kepada keluarga yang bersangkutan, bapak Nasrullah selaku kepala desa setempat lewat WhatsApp, dengan singkat ia membenarkan hal demikian “ia betul” (23/08/2020). Saat kami kembali tanyakan alasan belum diberikannya bantuan terhadap salah seorang warganya, bapak Nasrullah sampai sekarang beliau belum menjawab.

Sementara dari pihak puskesmas parado mengaku keluarga yang bersangkutan tidak pernah ikut Posyandu sehingga petugaspun kaget mengetahui masih ada pasian yang luput dari jangkauan mereka. (Jr Irwan)

Pos terkait