Bima, Jeratntb.com – Sehubungan dengan adanya program penanganan konflik paham keagamaan di Kabupaten Bima, Kementerian Agama Republik Indonesia bekerja sama dengan Pengurus Cabang Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama Kabupaten Bima mengadakan kegiatan Pelatihan Da’i Da’iyah Millenial Se-Kecamatan Ambalawi, Kegiatan yang bertempat di Rumah Makan Dundu Hea Tololai Ambalawi
Ketua Jam’iyyatul Qurro Wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQH NU) Cabang Kota Bima, Taufan Sya’ban, S.Pdi., SQ.,M.Pd dipercayai oleh Direktur Tiem Pelatihan Da’i Da’iyah Millenial Se-Kecamatan Ambalawi untuk menyampaikan materi dengan tema “Pemetaan dan Analisis Wilayah Dakwah”
Dalam pemetaan wilayah seorang da’i da’iyah harus memahami geografis wilayah, ada wilayah pegunungan, pesisir lebih-lebih kebiasaan masyarakat dalam lingkungan dakwah
Kemudian harus memahami organisasi mana saja dalam ruang lingkup masyarakat sehingga tidak ada ketersingungan sesama da’i, Jangan sampai ada Konflik sesama da’i, apalagi konflik masyarakat, nah hadirnya da’i ini sebagai penengah dari masalah yang dihadapi masalah tersebut ungkapnya
Setiap lingkungan dakwah banyak profesi masyarakat yang berbeda beda, namun posisikan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat sesuai dengan kuantintas profesi masyarakat
Menjadi seorang da’i da’iyah harus memiliki keteladanan dalam diri sehingga dapat menjadi panutan bagi masyarakat
Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Program Lakpesdam PCNU Kabupaten Bima, Hasnun, S.Pd dan diberikan Piagam Penghargaan setelah menyampaikan materi
Tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut adalah membekali para Da’i dan Daiyyah di Kecamatan Ambalawi agar memahami tehnik, metode, dan pemetaan dakwah
“Ini merupakan upaya pemberdayaan terhadap mereka yang aktif menyampaikan dakwah Islam,”ungkapnya
Direktur Program berharap kegiatan seperti ini menjadi program tahunan dikecamatan ambalawi dan dapat didukung oleh Muspika Kecamatan Ambalawi (Jr. Syarif)