Agenda Lanjutan, Oxfam Kunjungi Pelaku STS, Terasering, Pelaku UMKM Punce dan Observasi Panen Air

Kota Bima, Jeratntb.com – Pasca pelaksanaan agenda kunjungan pertama dengan Pengurus FTSB Kota Bima di hari ke dua pagi tadi Rabu (29/6/2022), Tim Oxfam Indonesia yang didampingi oleh LP2DER Bima melanjutkan kunjungan dengan pelaku Sistim Tiga Stara (STS), Terasering, pelaku UMKM Punce dan Observasi Panen Air yang berlokasi di kelurahan Lelamase, kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima.

Perwakilan dari LP2DER Bima, Saiful menjelaskan, Keberadaan pelaku STS, Terasering dan pelaku UMKM Punce ini melalui Proyek Masyarakat Tangguh Iklim dan Bencana Indonesia (ICDRC)sebagai upaya mendukung masyarakat pedesaan dan perkotaan yang rentan khususnya perempuan di Indonesia dengan meningkatkan Ketangguhan Iklim Pertanian dan Penghidupan Berkelanjutan (CRSA/L). Respon kesiapsiagaan dan kapasitas adaptif terhadap bencana dan memungkinkan sistem Manajemen Risiko Bencana (DRM) yang inklusif.

Lebih lanjut dijelaskan, proyek ICDRC memiliki tiga hasil (outcomes) yang fokus pada meningkatnya penerapan dan
efektifitas penghidupan yang berkelanjutan dan memiliki ketangguhan iklim dengan menggunakan Manajemen Risiko Bencana Tanggap Perubahan Iklim (CSDRM) yang berbasis komunitas untuk membangun ketangguhan terhadap iklim dan bencana dan mendukung
partner Oxfam dalam mempengaruhi pemerintah nasional melalui sistem dan praktik para pembuat kebijakan untuk menjadi tangguh, inklusif dan responsif terhadap kebutuhan dan prioritas
masyarakat rentan terutama perempuan.

“Jadi secara rinci, hasil (outcomes) ICDRC adalah yang Pertama, Rumah tangga yang rentan di lokasi yang ditargetkan mampu mempersiapkan, merespons dan beradaptasi dengan berbagai bahaya dan guncangan (CSDRM). Lalu yang ke Dua, Sistem dan praktik DRM tangguh dan inklusif dan merespon kebutuhan dan
berprioritas pada masyarakat pedesaan, dan perkotaan yang rentan khususnya
perempuan dan penyandang disabilitas. Dan yang ke Tiga, Rumah yang rentan di lokasi yang ditargetkan memiliki mata pencaharian berkelanjutan yang tangguh terhadap perubahan iklim (CRSA/L)”, katanya.

Perwakilan LP2DER lainnya, Ishadinarti atau yang biasa disapa Titin menambahkan, Saat ini ICDRC sudah memasuki tahun ke-4 implementasi proyek yang dimulai sejak Agustus 2021 sampai dengan Juli 2022. Kunjungan lapangan ini perlu dilakukan untuk dapat lebih memahami jalannya implementasi kegiatan dan mendapatkan informasi yang lebih komprehensif tentang perubahan-perubahan positif yang sudah terjadi berkat proyek ICDRC.

Pandemi COVID-19, lanjutnya, memberikan tantangan tersendiri dalam koordinasi dengan mitra, salah satunya terkait data serta sistem monitoring & evaluasi. Karenanya, monitoring visit ini akan sangat bermanfaat untuk mendukung pendokumentasian data yang lebih baik dan koordinasi yang lebih efektif antara Oxfam dengan mitra.

Terakhir disampaikan, agenda kunjungan ini dilaksanakan selama 2 hari, dimana hari pertama Selasa (28/6/2022) berkunjung ke Kantor Desa Maria Utara kecamatan Wawo dan Petani Perempuan Pemanfaat Pekarangan, Jali-Jali dan Bokhasi (FGD 1) serta Pelaku STS dan UMKM Rimba Kawae (FGD 2). Sementara hari ke dua nya adalah hari ini Rabu (29/6/2022) dengan mengunjungi Pengurus FTSB (FGD 3) yang dilanjutkan dengan Pelaku STS, Terasering & Pelaku UMKM Punce (FGD 4) serta ke Kelurahan Lelamase & Observasi Panen Air. (Jr QQ)

Pos terkait