Bima, Jeratntb.com – Para Petani bagian hilir, Kecamatan Monta, Woha, Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami kekurang air.
Hal itu terjadi lantaran pintu Air di BP 1 sampai BP 7 mengalami kerusakan, mengakibatkan saluran air menjadi lamban sehingga para petani mengalami kendala mengairi air sawahnya.
Bahkan keluhan warga tani sejak lama, akan tetapi belum juga ditangani oleh pihak dinas terkait.
Menidak lanjuti laporan warga tani tersebut, media ini berusaha mengkofirmasi pihak PUPR Pengairan Kecamatan Monta, oleh salah satu petugas Salimin, S.Pd membenarkan adanya kerusakan pintu air (BM).
Dikatakanya, pintu air jaringan irigasi Parado Desa Tangga mangalami kerusakan sebanyak 7 pintu air.
“Memang benar pintu air sudah lama rusak dan tidak berfungsi di bagian tangga, petugas dan P3A serta masyarakat tani kesulitan membuka pintu air,” jelas Salimin.
Kerusakan pintu air tidak hanya berdampak pada masyarakat tani saja, namun setiap musim hujan tentu air kali meluap hingga menggenangi pemukiman warga.
“Itu dikarenakan pintu air tidak berfungi lagi seperti biasanya,” ungkap Salimin.
Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa, persoalan ini sudah lama masyarakat tani keluhkan dan pihaknya tidah bisa berbuat banyak, karena yang menaungi program di bidang irigasi atau perbaikan pintu air adalah IPDMIP.
Sementara itu, jelasnya, pihak Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) belum ada respon yang pasti terkait kerusakan pintu air tersebut.
Sedangkan, katanya, untuk anggaran pintu air sejak tajun 2015 lalu ada dalam pembahasan namun diduga tidak ada pekerjaan sama sekali.
Kembali lagi anggaran untuk rehabilitasi saluran parado atau jaringan irigasi termasuk perbaikan pintu air diduga sebanyak 17 miliar, “sampai sekarang pun tidak terealisasi juga,” Sesal Salimin.
Selanjutnya, untuk anggaran sekitar 22 miliar koma sekian untuk tahun 2021 tidak juga ada perbaikan pintu air. tutupnya. (Jr Iphul)