Wilayah kota Bima di akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022 dikaitkan dengan kebencanaan yang dalam hal ini bencana banjir dan tanah longsor ada pada posisi rentan, hal ini didukung rilisan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Muhammad Salahuddin Bima, yang mana intensitas hujan pada musim hujan pada akhir tahun dan awal tahun ini lebih tinggi dibanding musim hujan pada tahun-tahun sebelumnya. Ini juga menandakan bahwa wilayah kota Bima ada pada posisi ancaman akan bencana banjir dan tanah longsor yang cukup tinggi.
Dalam analisa ilmu kebencanaan, ketika nilai kerentanan tinggi ditambah dengan nilai ancaman tinggi maka akan berdampak pada risiko dengan nilai yang cukup besar.
Sementara untuk terlepas dari potensi ancaman bencana dalam waktu yang singkat tentu hal yang mustahil untuk dilakukan. Tetapi kita memiliki ruang untuk mengurangi risiko dari ancaman bencana.
Untuk itu, langkah pencegahan dan kesiapsiagaan menjadi upaya jangka pendek dan mesti dijadikan skala prioritas dalam menghadapi potensi ancaman bencana. Karena dengan langkah tersebut, diharapkan bisa menurunkan nilai kerentanan sehingga tingkat risiko pun bisa berkurang.
Langkah pencegahan dan kesiapsiagaan yang dimaksud ialah dengan mendirikan Pos Siaga Bencana di tiap kelurahan dengan menempatkan petugas yang siap dan tanggap untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana yang dimulai dari penyampaian informasi dini kebencanaan sampai pada saat dan pasca terjadinya bencana.
Lalu bagaimana dengan masyarakat?. Dalam hal ini untuk penanganan jangka pendek, diharap masyarakat untuk tidak panik dan jangan mudah percaya dengan informasi yang bukan dari sumber yang jelas. Langkah pencegahan dan kesiapsiagaan lainnya yakni dengan membuat bangunan atau tempat untuk evakuasi diri dan keluarga dan atau menentukan secara bersama-sama satu unit bangunan di sekitar tempat tinggal sebagai titik evakuasi dan menetapkan jalur evakuasi serta menyiapkan stok makanan siap saji.
Sementara untuk mengurangi potensi ancaman hanya bisa dicapai ketika semua elemen yang ada memiliki komitmen. Elemen yang dimaksud yakni Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat.
Ke tiga elemen ini harus bisa jalan bersama dalam upaya mengurangi ancaman bencana. Apapun bentuk perencanaan untuk mengurangi ancaman, hal yang sulit dicapai jika hanya dilakukan oleh satu atau dua saja dari ke tiga elemen tersebut.
Dengan saling menyalahkan dan lepas tangan atas kejadian bencana ataupun ancaman bencana saat ini bukanlah hal tepat, sebab dampak bencana bukan hanya dirasakan oleh satu atau dua elemen saja.
Berpikir untuk anak cucu kita ke depan itu jauh lebih baik ketimbang kepentingan untuk lima tahunan.
Penulis : Bang Ais