Bima, Jeratntb.com – Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Harwoto, SH dari Fraksi Partai Golkar mengelar reses perdana di Desa Tangga, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima. Jum’at (25/10/2024).
Harwoto mengatakan, reses merupakan bagian dari tugas seorang anggota dewan untuk turun langsung ke masyarakat, dalam rangka menyerap aspirasi dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
“Raga saya di desa ngali, namun kecintaan saya di Kecamatan Monta lebih khusus desa tangga,” imbuhnya.
Pada reses yang diserbu antusias warga itu, harwoto menerima beberapa pertanyaan warga seputar diantaranya jembatan penghubung warga RT 16 Desa Tangga, hal itu seperti permintaan salah seorang warga, Muhammad Hasan.
Dikatakannya lahan tersebut merupakan lahan pemanfaatan untuk masyarakat tani, “itu jembatan ekonomi penghubung menuju lahan tani, mohon dibungkus,” tegas Muhammad Hasan.
Selain itu, bronjongnisasi di RT 03 yang selama ini kerap terjadinya banjir, selanjutnya soud sistem untuk TPQ.
Setelah menyerap aspirasi warga, Anggota Komisi III DPRD Provinsi NTB Dapil 6 yang akrab disapa Harwoto ini berharap dapat terakomodir dengan baik.
Ia menyampaikan bahwa dirinya merupakan anggota DPRD dan baru dilantik beberapa bulan yang lalu, oleh kerena demikian akan terus berupaya menyerap aspirasi.
“Kami adalah sebagai penggerak aspirasi masyarakat, apapun menjadi kebutuhan masyarakat merupakan bahan acaun bagi kami untuk ditindaklanjuti” bebernya.
Lebih lanjut, Harwoto mengatakan, akan ada tim dari Provinsi turun lapangaan meninjau hasil permintaan dari masyarakat.
Dari sejumlah permintaan masyarakat, salah satunya Soud Sistem/pengeras suara untuk TPQ langsung direspon cepat oleh Harwoto, “mengenai saoud sistem tidak perlu mengunakan anggaran Aspirasi, cukup saya menggunakan anggaran pribadi,” ujarnya.
Warga menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada DPRD Provinsi NTB Dapil 6 Harwoto, diantaranya Marwan Daud menuturkan, bahwa mengenai jembatan penghubung di RT 16 ketika terakomodir dengan cepat merupakan sejarah baru untuk Desa Tangga.
“Dari masa ke masa mengenai jembatan tersebut tidak pernah diperhatikan oleh perwakilan selama ini,” sesalnya. (Jr Iphul).