Sebuah Catatan Perjalanan Rangga Babuju
Air Terjun saat ini menjadi trend Dunia Pariwisata Indonesia maupun Dunia.
Seperti halnya 10 atau 20 tahun yang lalu, ketika pariwisata menjadikan Wisata Pantai sebagai wisata eksotik. Baik domestik maupun mancanegara menjadikan wisata Pantai sebagai tempat wisata Populer.
Namun, kini seiring berjalannya waktu dan perkembangan
manusia. Trend wisata Adventure menjadikan wisata air Terjun sebagai wisata
minat khusus yang paling digemari.
Contoh saja, bagaimana wisata
Air Terjun Citambur di Curug kabupaten Cianjur Jawa Barat. Setidaknya, ada 50an
ribu Wisatawan yang mengunjungi Air Terjun Curug ini setiap tahunnya.
Atau anda pernah jalan-jalan ke Lokasi Air Terjun ‘Coban Rondo’ dilereng Gunung Kawi kabupaten Malang. Setidaknya ada lebih dari 70an ribu Wisatawan setiap tahunnya menikmati Wisata Air Terjun ini.
Atau yang terdekat misalnya, Air Terjun Sendang Gile di
Desa Senaru Kec Bayan kab Lombok Utara. Demikian juga Air Terjun Benang Kelambu
di Lombok Selatan. Yang rata-rata 3.000 wisatawan setiap bulan berkunjung
disini.
Nah, Pecinta wisata Air Terjun
Bima dan Dompu, mungkin terlalu jauh jika anda mengagendakan untuk ke Sendang
Gile atau Benang Kelambu atau ke Coban Rondo sana. Di daerah Tambora kita, ada
air Terjun Oi Marai yang jauh lebih eksotik dari yang disebutkan diatas. Ibarat
katanya teman-teman saya, belum dipoles saja sudah sedemikian indah dan
memukau. Bagaimana jika sudah dipoles dengan berbagai sarana dan prasarana yang
memadai.
Di Tambora Desa Kawinda Toi
tepatnya di Oi Marai, terdapat 2 lokasi Air Terjun sekaligus. Air Terjun
Bidadari dan Air Terjun Toro Oi. Semuanya masuk dalam kawasan Oi Marai. Air
Terjun Bidadari dikelola oleh Taman Nasional (TN) Tambora, sementara Air Terjun
Toro Oi dikelola oleh Pokdarwis Dinas Pariwisata Kab Bima.
Untuk kelokasi, kita tinggal
memilih jalur Sanggar atau jalur Kempo.
Jika anda dari Kota Bima atau
Kab Bima. Anda bisa menggunakan Mobil atau Motor menuju Lokasi. Dari kota Bima
menuju Manggelewa Kab Dompu ditempuh dengan rata-rata perjalanan 90 hingga 120
menit (2 jam).
Di cabang Banggo kec Manggelewa anda akan mendapati 2 jalur
menuju Oi Marai Desa Kawinda Toi ini. Jalur pertama adalah jalur Sanggar.
Maksudnya, anda akan melewati wilayah Sanggar untuk masuk Wil Desa Kawinda Toi
kecamatan Tambora. Anda tinggal belok kanan dipertigaan yang menuju Sanggar
sekitar 200 meter dari Cabang Banggo Manggelewa. Atau Jalur kedua, anda bisa
lurus terus melalui Jalur Kempo.
Untuk jalur Sanggar dari titik
pertigaan tersebut, anda akan menempuh perjalanan lebih kurang 120 hingga 160
menit (2,5 jam) perjlanan.
Dari jalur ini anda bisa menikmati pesona Tanaman kebun
Jagung diwilayah Transmigran Desa Lanci, kemudian anda juga bisa singgah
sekedar menikmati kesegaran Mata Air Tampiro di Desa Piong Kec Sanggar.
Demikian juga, anda akan disuguhkan dengan Pemandangan pesisir laut Utara
Tambora, Lokasi Budidaya Mutiara Sanggar serta zona Budidaya Madu liar di Desa
Sori Katupa kec Tambora.
Jika anda seorang adventurian,
saya sarankan anda melewati jalur Kempo. Dijalur ini anda butuh waktu 180 – 250
menit (4 jam perjalanan) dari titik Cabang Banggo. Dijalur ini anda akan
melewati banyak lokasi eksotik untuk swafoto atau untuk anda singgahi.
Anda bisa melihat dari jauh
atau singgah di Nisa Pudu kec Kempo. Pulau berpasir putih yang indah dan
mempesona. Namun, anda harus menyebrang selama 15 menit dengan kapal boat warga
yang bisa disewa. Untuk hal ini saya sarankan anda untuk berangkat pagi-pagi
sekali dari Bima atau Dompu.
Dari jalur Kempo juga ini anda
akan melewati kawasan Hodo. Dikawasan ini anda bisa menikmati segarnya Mata Air
Hodo. Mata air Hodo adalah mata air yang sangat jernih yang muncul dikawasan
pesisir pantai Hodo yang menyegarkan. Rata-rata, kendaraan wisata atau
kendaraan umum akan singgah di Hodo hanya sekedar untuk makan atau istirahat
sebentar sembari menikmati kesegaran mata air Hodo.
1 kilo setelah dari Hodo, mata
anda akan dimanjakan oleh kawasan pelepasan Ternak yang cukup luas serta
pemandangan Doro Tabe (Gunung berbentuk Wajan) dibagian utara. Doro Tabe ini
adalah anak Gunung Tambora yang muncul pada saat letusan Tambora tahun 1815
yang lalu. Selepas daerah pelepasan ternak, anda memasuki kawasan ‘Geopark
Tambora’ yang ditandai dengan Padang Savana yang cukup luas. Dibagian kiri anda
selama perjalanan melintasi Padang Savana ini, anda bisa menikmati Panorama
Laut yang biru.
Dititik tengah dari perjalanan
ini, anda akan melewati Pos I atau Pos Utama pendakian Gunung Tambora. Anda
bisa memilih istirahat atau foto-foto disini bila dianggap perlu. 2,5 km dari titik
ini, anda akan melewati Salah satu objek wisata yang sudah cukup terkenal.
Orang-orang menyebutnya ‘Sarae Nduha’. BERSAMBUNG