Dompu, Jeratntb.com – Pemerintah Kabupaten Dompu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berencana menunjuk SDN 2 Dompu untuk dijadikan pilot project sebagai sekolah berbasis Covid-19.
Hal itu disampaikan sekertaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kabupaten Dompu, Jufri ST, MM saat ditemui awak media di kantor BPBD, Rabu (10/6/-20)
Menurut Jufri sebelum ada keputusan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diberhentikan pelajaran dearing, Dompu sudah mengadakan sekolah pilot project dan SDN 2 Dompu sekaligus sebagai sekolah percontohan.
Ia berharap di Dompu memiliki sekolah pilot project yang tetap di bawah protokoler Covid-19 “Sebelum kementerian mengeluarkan keputusan untuk dihentikan belajar jarak jauh, dompu sudah terbentuk sekolah pilot project”Jelasnya,
Lebih lanjut Jufrin menjelaskan bagaimana langkah-langkah yang akan diterapkan ketika pelajaran tatap muka nantinya tetap menjalankan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, diantaranya dengan cara siswa mamakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak.
“Fasilitas cuci tangan dan sabun cair akan disiapkan di tiap-tiap kelas dan wajib menggunakan masker baik itu pelajar maupun tenaga pengajar (guru),” Jelas Jufrin,
Selain itu, peserta didik harus dilakukan pengecekan atau diukur suhu tubuhnya, jika ditemukan suhu tubuh di atas 37 siswa tidak boleh mengikuti proses belajar mengajar, dan akan dipulangkan. “Kemudian tim medis akan datang ke rumahnya untuk melakukan pemeriksaan” Cetusnya,
Sebelum pelajaran itu berlangsung, siswa dicek suhu tubuh dan harus disinfektan dulu. “Saya sudah bekerja sama dengan BUMN yaitu Pegadaian untuk menfasilitasi tempat untuk para siswa,”
Selain itu pihak BPBD juga menyediakan mesin semprot sekaligus cairan disinfektan sebagai persiapan awal pilot project. “Walaupun nantinya akan ditindak lanjut sekolah dengan dana BOS,” Imbuhnya,
Konsep uji coba yang telah dicanangkan, Jufrin berharap, SDN 2 Dompu bisa menjadi study banding bagi sekolah lain ketika mulai diaktifkan kembali proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka.
Alat pemeriksaan maupun fasilitas yang dijadikan sekolah percontohan, itu bukan bersumber dari anggaran Covid-19, melainkan bersumber dari bantuan dari berbagai pihak
“Kita tidak menggunakan anggaran Covid-19, selain dari BPBD sendiri ada bantuan dari sumber lain seperti bantuan-bantuan dari BUMN, Swasta dan lain-lain,” urainya.
Secara terpisah, Kepala SDN 2 Dompu Rudi Hartono, S.Pd, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah dalam hal ini BPBD yang sudah menunjuk SDN 02 Dompu sebagai sekolah percontohan.
“Saya selaku yang tertua di sini menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada pemerintah karena sudah diberikan kepercayaan kepada kami, dan program ini semoga dapat berjalan sesuai sukses dan sesuai rencana,” Tuturnya, (Iphul)