Kabupaten Bima, Jeratntb.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berencana untuk mengalihkan status SMAN 1 Ambalawi untuk menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun rencana tersebut mendapat penolakan dari masyarakat setempat.
Penolakan itu tertuang dalam surat Pemerintah Kecamatan Ambalawi dengan nomor: 451.42/ 159 / 05.E/ V/2020 yang ditujukan kepada Gubernur NTB, tembusan UPT Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi NTB berdasarkan aspirasi masyarakat Ambalawi.
Dalam surat yang dicap dan ditanda tangani oleh Camat Ambalawi Ishaka Hasan, S.H., tersebut ditegaskan bahwa
SMA Negeri 1 Ambalawi tetap ada dan dipertahankan sementara SMK Negeri dibangun dilokasi/tempat lain.
Aspirasi masyarakat tersebut mendapat tanggapan anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi NTB Akhdiansyah, S.HI.
Kepada media Jerat NTB, Akhdiansyah mengatakan bahwa tanggapan masyarakat dalam bentuk aspirasi perlu dijadikan sebagai referensi dalam pengambilan keputusan, terlebih segmen SMA dan SMK itu jelas berbeda. “Harapan masyarakat perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan, nanti saya sampaikan aspirasi ini ke Dinas Dikbud Provinsi”, ungkapnya. Rabu, 10 Juni 2020.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Ambalawi melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, M. Saidin, S.Pd, menyampaikan alasan pemerintah provinsi untuk pengalihan tersebut.
Salah satu alasan yang disampaikan oleh M. Saidin adalah lulusan SMA tidak lagi sesuai dengan kebutuhan zaman yang menuntut generasi memiliki keterampilan. “SMK lebih tepat sebagai persiapan keterampilan generasi, sehingga ke depannya dapat mengisi peluang diberbagai sektor. Minimal bisa buka usaha perbengkelan dan usaha–usaha kecil lainnya”, ujarnya.
Jika pemerintah juga memenuhi aspirasi masyarakat terkait adanya SMK tanpa menghilangkan SMA, dampaknya nanti akan mengorbankan salah satu lembaga sekolah. Tutupnya. (Jr Syarif)