Janji Rangga, Mendorong Market Plan Bagi Produk Lokal Untuk Mendapatkan Pangsa Pasar

“Kebijakan Pemerintah yang berpihak kepada para Wirausaha hanya bisa diintervensi oleh anggota Legislatif yang berjiwa entrepreneur”.



Bima, JeratNTB – Salah satu dari 7 program pandu masyarakat yang dikemas calon legislatif propinsi NTB Julhaidin adalah ‘Mendorong Market Plan Bagi Produk Lokal hasil karya Anak Bangsa Untuk mendapatkan Pangsa Pasar yang jelas. Dengan cara memastikan Kerja dan Kinerja PLUT, Rumah Kemasan (Dinas Perindustrian) dan Dinas Perdagangan.’

Bicara soal ‘Marketing Plan’ atau rencana pemasaran merupakan cara bagaimana kita (Wirausahawan) mencapai sasaran pemasaran. Hal tersebut adalah penerapan strategi sekaligus roadmap yang akan memandu kita dari satu titik ke titik lainnya.

Ketika bicara tentang pemasaran, kita harus senantiasa mengenali apa dan kemudian menggali bagaimana. Strategi adalah pemikiran, sementara perencanaan adalah tindakan. Sehingga bisa kita mengambil satu pemahaman bahwa sesungguhnya Marketing plan adalah mengembangkan kampanye pemasaran, mengidentifikasi, dan memfokuskan pada segmen tertentu.

Hal ini tidak bisa dilakukan oleh para Entrepreneur atau Wirausahawan itu seorang diri, lebih-lebih wirausahawan pemula didaerah. Sehingga dibutuhkan campur tangan dari pihak lain. Pemerintah daerah dalam hal ini semestinya ‘hadir penuh’ sebagai Motivator atau Fasilitator.

Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) dan Rumah Kemasan yang juga merupakan bagian dari Dinas yang disebutkan diatas, memiliki peranan penting dalam membina dan mendampingi para Wirausahawan Pemula, lebih-lebih di Daerah dalam mendapatkan Pangsa Pasar dan segmentasi pasar atas apa yang mereka produksi.

Jika Dinas Perindustrian dan Dinas Perdagangan ini didorong untuk tugas dan kinerjanya dengan memback up biaya khusus guna memaksimalkan kerja dan kinerja dalam rangka mendorong MARKET PLAN bagi Produk Lokal Anak Bangsa. Maka, dengan mudah kita bisa dapatkan produk-produk lokal Bima dan Dompu yang sudah terkemas menarik, legalitas PIRT yang memadai dan kwalitas yang maksimal diberbagai Minimarket, Supermarket, retail modern lainnya, serta Tidak menutup kemungkinan Produk Go Nasional.

Hal ini harus dibangun dari internal Birokrasi itu sendiri yang paham dan memiliki Basic Wirausaha atau Basic Entrepreneurship yang mumpuni. Sehingga mengerti apa yang harus dilakukan untuk menaikan level para Wirausaha lokal di Daerah. “Kebijakan Pemerintah yang berpihak kepada para Wirausaha hanya bisa diintervensi oleh anggota Legislatif yang berjiwa entrepreneur”. Sudah saatnya IKM/UMKM lokal Bima dan Dompu Naik Kelas…!!

Bukankan sebuah daerah dianggap maju atau memiliki Indikator Dominan, ketika Ekonomi Mikro dan Industri Kreatifnya berkembang secara signifikan, baik secara kwantitas (Jumlah/angka) maupun Kwalitas (kemampuan/profesional/segmentatif) ? Lalu, kenapa kita masih ingin ‘jalan ditempat’ dengan membiarkan para calon legislator dari dunia Wirausaha dipandang ‘sebelah mata’ (dianggap pelengkap kontestasi semata).?

Untuk itu saya hadir, dengan kemampuan memahami konsep pengembangan daerah melalui penguatan IKM/UMKM sebagai salah satu ‘Roh’ penting dalam mempercepat pembangunan ekonomi dan kemajuan daerah dengan mendorong peran Dinas terkait dalam rangka memaksimalkan Potensi IKM/UMKM di Bima dan Dompu.

Dengan harapan, Lapangan Pekerjaan akan semakin terbuka seiring semakin berkembangnya para Wirausahawan. Roda perekonomian daerah ‘berputar’ positif. Anak-anak muda semakin mandiri. Produk-produk Inovatif dan kreatif semakin banyak tercipta ditangan-tangan terampil karena kompetisi kreatif semakin berkembang.

Efek dominan yang akan dirasakan adalah, Sejahtera dan semakin mandirinya Generasi Bangsa dalam menuntun masa depannya di Era Industri 4.0.

[jr]

Pos terkait