Opini : Refleksi Indah Mewujudkan Visi Ramah (bagian 1)

Oleh :Nas Kalate Junior

“Tanamkan komitmen keikhlasan sebagai nafas pengabdian, mampu mengarungi keterbatasan menjadi sebuah kesederhanaan yang tersyukuri, membetuk semangat juang tiada henti serta peka terhadap sesama sehingga tumbuh kasih untuk saling berbagi perhatian.”

Demikian seuntai kalimat hikmah penuh makna yang pernah penulis petik dari seorang Hj. Indah Dhamayanti Putri; perempuan muda bersahaja yang telah Allah takdirkan menjadi ibu sekaligus seorang pemimpin bagi Dou Labo Dana Mbojo. Sebagai seorang ibu, Umi Dinda telah menjadi “Madrasah” nan elok berlimbuh hikmah, tempat generasi merangkai sebaran keluhuran pekerti, mempelajari cinta dan kekuatan serta kesanggupan untuk menundukkan kerasnya tantangan hidup.

Sebagai seorang pemimpin, terpilihnya Hj. Indah Damayanti Putri sebagai Bupati Bima dan Drs. H. Dachlan M. Noer sebagai Wakil Bupati Bima periode 2016-2021 melalui rangkaian pesta demokrasi pemilihan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bima merupakan sebuah cerminan betapa secara dominan masyarakat Kabupaten Bima telah dewasa dalam menerima dan mencerna kebaruan paradigma demokrasi politik ditengah masih lekatnya nuansa istiadat yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupannya.

Masyarakat Kabupaten Bima telah berhasil mengkolaborasi secara utuh antara kecintaannya pada aspek sejarah dan cultur serta kepanutan pada aspek yuridis dan hakikat demokrasi modern. Kecintaan pada aspek sejarah dan curtur serta kepanutan pada aspek yuridis dan hakikat demokrasi modern sebagaimana dideskripsikan, terefleksi nyata dari tetap terjaganya stabilitas dan soliditas daerah mulai dari awal proses hingga akhir penyelenggara pesta demokrasi.

Eksistensi diri Umi Dinda membawa hikmah crusial dalam merajut ikatan emosional dan cultural antara dirinya dan masyarakat Kabupaten Bima; ditambah pula dengan Seaneka proses pemantapan strategi dan kepahaman politik yang diperolehnya sebagai isteri seorang Bupati serta keluhuran hatinya yang selalu menyatu dan membantu, menjadikan Umi Dinda semakin dikenal dan diakui kompetensi dan kapabilitas serta kepekaan sosialnya.

Janji Allah sungguh tak akan terpungkiri; di balik suatu cobaan niscaya akan tersua hikmah yang memuliakan apabila dihadapi dengan sabar dan penuh ketawakkalan. Ditengah kebahagiaan karena Allah kembali menganugerahi seorang putra, Allah juga memberi cobaan nan amat besar, suami tercinta meninggal dunia di penghujung masa jabatannya sebagai Bupati Bima.

Dalam suasana duka yang tidak hanya dirasakan oleh keluarga dan kerabat dekat namun menohok kesedihan dan rasa kehilangan pada Dou Labo Dana Mbojo, sang ibu muda tetap tegar dalam menghadapi cobaan dan tidak menyiakan waktunya untuk larut dalam kesedihan bahkan semakin mempererat ikatan bathin dengan masyarakat yang telah dipandangnya sebagai keluarga sejati.

Seiring perjalanan waktu, benih-benih kemuliaan dan kecakapan diri kian tumbuh, mereka indah ibarat bunga yang bersemi di taman hati masyarakat, tertatap dan menuai cinta serta simpati yang akhirnya mewujud dalam sebuah harapan kiranya Umi Dinda berkenan melanjutkan risalah juang sang suami tercinta.

Bagi Umi Dinda sendiri, melanjutkan pengabdian suami tercinta dan menyambut harapan masyarakat adalah suatu kewajiban yang tak mengenal kekhususan posisi atau jabatan; apalagi posisinya sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima utusan Partai Golkar sudah amat cukup untuk dijadikan wasilah menjuangi harapan dan hajat hidup masyarakat.

Hal terindah lainnya yang juga menjadi pemantik emphaty adalah kasih dan bhakri sang putra tercinta, Dae Yandi yang tiada kenal lelah mendampingi dan mensupport perjuangan ibundanya Umi Dinda bahkan tampilnya Dae Yandi membawa nuansa tersendiri, seakan menyemai kembali kenangan dan kecintaan rakyat terhadap Almarhum Ayahandahnya Dae Ferry.

Dae Yandi sungguh mewarisi kharisma, tutur dan gerak laku Dae Ferry, tak heran ia disambut dengan air mata kecintaan, kasih sayang dan rangkaian Do’a dari rakyat. Tanggal 17 Pebruari 2016 merupakan momentum yang monumental dan tertoreh sebagai catatan terbaru dalam sejarah kepemimpinan daerah bahkan sampai ke wilayah Indonesia timur.

Seiring perjalanan waktu, bertopang kebersamaan yang hakiki dengan masyarakat serta ketulusan harapan untuk melangkah maju, Kabupaten Bima dibawah Kepemimpinan IDP-Dahlan nampak kian bertabur gemilang prestasi.

Rangkaian tahun kepemimpinan, perekonomian masyarakat terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Kanupaten Bima berada pada kisaran 5,12% dan menjadi 5,98% pada tahun 2017 dan kemudian meningkat menjadi 6,02% pada tahun 2018. Ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi di Kabupaten Bima sudah berjalan sesuai dengan rencana, dimana sektor pertanian memberikan kontribusi PDRB sebesar rata-rata 44,26%.

Angka kemiskinan terus mengalami penurunan yang pada tahun 2016 berada pada kisaran 15,31% dan mengalami penurunan sebesar 15,10% tahun 2017 dan menjadi 14,84% tahun 2018. Penurunan ini tidak terlepas dari upaya semua pihak dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan dengan sasaran yang tepat melalui peningkatan kapasitas SDM, penciptaan penumbuhan wirausaha baru, penciptaan lapangan kerja baru, dan pemberdayaan ekonomi kreatif berjalan optimal.

Indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Bima terus mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2015 berada pada angka 63,48% menjadi 64,15 pada tahun 2016 dan terus mengalami peningkatan menjadi 65,01 ditahun 2017 serta berada pada 65,66% ditahun 2018.

Kemampuan mengelola pemerintah baik dari aspek penganggaran hingga implementasi program kian menampakkan kemapanan. Sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 pemerintah kabupaten Bima secara berturut-turut berhasil meraih dan mempertahankan WTP dari BPK RI dan penghargaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah predikat B, meningkat satu tingkat dibanding tahun 2017 predikat CC dari kementrian PAN dan RB Republik Indonesia.

Dalam aspek kualitas Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) perangkat daerah, juga mengalami peningkatan level maturitas (kematangan) SPIP dari level 2 menjadi level 3. Penilaian ini mengandung makna bahwa pelaksanaan program pembangunan telah menunjukkan peningkatan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dan kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi yang berorientasi pada hasil.

Kesehatan sebagai salah satu bidang yang mengakomodasi hajat hidup, Pemerintah Kabupaten Bima juga tidak luput dari torehan prestasi dan penghargaan. Piagam penghargaan dan ucapan terima kasih atas keberhasilan pembangunan 8 Puskesmas perbatasan dan daerah tertinggal sesuai prototype tahun 2018 dari Kementerian Kesehatan RI dan Juara I Dokter Teladan Tingkat Provinsi NTB dan Juara VII Tingkat Nasional A.n dr. Rolanda Gistenang (Dokter Puskesmas Langgudu); penghargaan Pramesti dari Kementerian Kesehatan RI. 4 penghargaan lainnya juga diperoleh Kabupaten Bima; Kinerja pelayanan kesehatan khususnya Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Bima mendapatkan apresiasi pemerintah Provinsi NTB.

Melalui Penyerahan empat Penghargaan sebagai Perangkat Daerah “Berkinerja Terbaik” Piagam penghargaan Kabupaten di NTB yang berkinerja terbaik pada 4 program di NTB yaitu menurunan kasus Malaria, penurunan kasus penderita kusta peningkatan kinerja penanganan penyakit Diare dan Hepatitis serta keberhasilan melakukan kegiatan surveilen yaitu melaporkan semua kejadian penyakit yang berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB ) dengan menerapkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) setiap mingguan dengan indikator 100 persen Puskesmas melaporkan tepat waktu setiap hari Senin melalui perigatan dini yang direspon kurang dari 24 jam.

Pada bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemerintah Kabupaten Bima meraih banyak torehan prestasi; antara lain:

  1. Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2018.

2.Juara 3 tingkat propinsi lomba BKB (Bina keluarga balita).

  1. Juara 1 tingkat propinsi lomba BKL (Bina keluarga Lansia).
  2. Juara 2 tingkat propinsi lomba BKR (Bina keluarga Remaja).
  3. Penghargaan Manggala KARYA KENCANA Tingkat Nasional tahun 2018 kepada Bupati Bima.
  4. Kabupaten Bima juga meraih penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Penghargaan ini diterima langsung oleh Bupati Bima di Hotel Four Points Makassar.
  5. Penghargaan Manggala Karya Kencana KB yang diterima oleh Ketua TP. PKK Kabupaten Bima Hj. Rostiati Dahlan, S.Pd atas kiprah Tim Penggerak PKK Kabupaten Bima dalam mendukung program Keluarga Berencana di Kabupaten Bima.
  6. Dalam Inovasi Pelayanan Publik, Kabupaten Bima berhasil meraih dua penghargaan yaitu Inovasi Sistim Aplikasi Pelayanan Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan yang Berbasis Android (SIMAWAR) dari DP3AP2KB dan menjadi duta Kabupaten Bima pada tingkat Nasional. dan Inovasi Sistem Evaluasi, Monitoring dan Pengendalian Pembangunan Daerah E-Monitor Control (MATAROA) dari Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bima.
  7. Kabupaten Bima melalui SIMAWAR (Sistem Informasi Warga) awalnya meraih penghargaan TOP 99 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Nasional dan kini telah menjadi Top 45 Nasional.

Di bidang Perencanaan Pembangunan, pada tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Bima berhasil meraih penghargaan yang cukup membanggakan sebagai Kabupaten paling progresif dalam mendorong pengembangan Wisata Budaya dan Geopark Tambora dalam hal pencapaian indikator strategis Pembangunan Daerah RPJMD Provinsi NTB 2013-2018 dari Gubernur NTB.

Menteri Hukum dan HAM RI juga menganugerahkan Penghargaan sebagai Kabupaten Cukup Peduli Hak Asasi Manusia Pada tahun 2016. Hal ini menggambarkan bahwa kepemimpinan IDP – Dahlan memberi atensi yang cukup baik atas pemenuhan hak – hak asasi manusia.

Pos terkait