Janji Rangga, Mendorong Pembentukan ‘Balai Latihan Berwirausaha’

Menuju Gedung Udayana, salah satu dari tujuh tekad Rangga Babuju untuk negerinya adalah Mendorong Pembentukan Balai Latihan Berwirausaha (BLB) di 3 Lokasi (Kota Bima, Kab Bima dan Kab Dompu). Dan Gratis bagi anak-anak muda yang berjiwa Entrepreneur, dengan menghadirkan Mentor-Mentor yang berkompetensi.


Bima, JeratNTB – Masalah kita selama ini dalam mendorong Dunia Wirausaha adalah minimnya wadah berkontemplasi dalam meng-ekspektasikan kewirausahaan itu sendiri. Cukup banyak anak muda di Tanah Bima dan Dompu yang memiliki semangat Entrepreneur, tetapi harus ‘patah’ ditengah jalan lantaran ketiadaan para ‘Perawat Semangat’ (Baca; Mentor) untuk terus memacu potensi.

Anak-anak muda ini butuh tempat, mereka butuh Coaching (Pembinaan) yang kontinyu. Mereka butuh inspirator-inspirator yang visioner yang mampu mengarahkan ‘mimpi-mimpi’ mereka menjadi kenyataan.

Didaerah kita, hanya punya BLK (Balai Latihan Kerja). Yang dilatih adalah praktek kerja, bukan paradigma kreatif untuk bekerja inovatif. Mereka butuh Balai Latihan Berwirausaha (BLB). Yang dapat bersinergis dengan PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) dan ‘Rumah Kemasan’ miliki Pemerintah daerah yang sudah terlebih dahulu ada.

Bagaimana mungkin di Era Industri 4.0 saat ini generasi muda kita masih dicecoki dengan seragam Keki dan bayolan soal Pegawai Kontrak daerah. Bagaimana mungkin kedepannya mereka bisa berkembang mengikuti perkembangan jaman yang kian hari semakin ‘menyilau’…?? Butuh solusi untuk generasi, BLB salah satu tawaran solutif untuk tidak selalu menjadi ‘Mental Block’…!

BLB adalah ‘Roh’ perjuangan yang harus terwujud. Disana, mereka yang tengah menekuni dunia Wirausaha bisa ‘bernapas’ tenang ditengah ‘kepungan’ kompetisi yang ada. Era Industri 4.0, memaksa Pemerintah untuk menjadi Kompetitor Usaha. Pemerintah hari ini tidak hanya sekedar sebagai fasilitator dan Komunikator, tetapi juga kini sudah sekaligus menjadi Kompetitor di Dunia Wirausaha. Pembentukan BUMD, BLUD dan Bisnis Gedung Pertemuan (Ball Room) sebagai salah satu wujud dari persaingan itu.

Masyarakat khususnya anak muda tidak boleh menjadi penonton atau sebatas ‘Tim Hore’ ketika hal itu terjadi didepan mata. Namun, harus mampu melihat celah meng-integrasikan peluang sebagai potensi.

Tak ada cara lain dalam rangka mendorong kemandirian menuju kesejahteraan sosial di Era Industri 4.0 ini, yaitu dengan memperjuangkan terwujudnya BLB bagi generasi Bima Dompu kedepannya.

Bila tidak, maka termarjinal lah potensi yang produktif, lantaran tak segera berbenah menuju Masa Depan Gemilang….!! Masyarakat NTB (Harus) Lebih Baik…!! Dan saya adalah Garansi untuk itu…!!

Pos terkait