Danrem Perintahkan Bangun Posko Terpadu Pengamanan HL Dam Pela Parado

Bima, Jeratntb.com – Melihat langsung dari dekat kondisi hutan lindung (HL) Dam Pela Parado sore hari ini, Sabtu (21/12-19) saat mendampingi kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Munardo. Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han dengan tegas perintahkan Dandim Bima Letkol Inf. Bambang Kurnia Eka Putra untuk mempelopori membangun posko terpadu pengawasan.

Pernyataan ini disampaikan dihadapan kepala BNPB, Bupati dan Wakil Bupati Bima, Walikota Bima, Dandim Bima dan seluruh jajaran pemerintah kabupaten Bima serta lapisan masyarakat di lokasi penghijauan kawasan hutan Dam Pela.

Kondisi hutan ini sudah sangat parah, perlu disikapi dengan segera untuk dijaga. “Sebelum serah terima jabatan, saya minta posko terpadu harus segera dibangun. Jangan lagi ada pengangkutan kayu illegal, tangkap dan proses hukum. Demikian juga alat berat jangan dibiarkan masuk,” tegas Danrem.

Posko ini harus dijaga oleh semua unsur terkait, “Saya minta kapolsek yang hadir untuk menyampaikan informasi ini kepada kapolres Bima, dan saya sendiri akan menyampaikan langsung ke bapak Gubernur nantinya,” cetusnya.

Karena menurutnya, untuk menangani persoalan ini dibutuhkan ketegasan dan keterlibatan semua unsur. “Untuk mengembalikan kondisi hutan membutuhkan waktu 5 sampai 10 tahun, tidak secepat kita merusaknya. Sehingga hari ini dibutuhkan komitmen kita bersama termasuk kesadaran masyarakat,” pintanya.

Pada kesempatan yang sama Dandim 1608/Bima menyatakan kesiapannya sekaligus menghimbau agar masyarakat sadar lingkungan. “Karena, tidak kali ini dan bukan hanya di lokasi Dam Pela kita melakukan penanaman seperti sekarang. Di beberapa lokasi kita lakukan penghijauan banyak ditemukan tanaman yang sudah tumbuh namun tetap dibabat dan dibakar,” ujar Bambang.

Dandim yang sangat komit terhadap kelestarian hutan ini dengan tegas mengajak seluruh komponen masyarakat agar menyatukan komitmen untuk mengembalikan kondisi hutan yang telah rusak. “Jangan menjadi pribadi yang munafik, hari ini minta tanaman jenis kemiri misalnya, setelah diberikan dan ditanam, musim berikutnya dibabat dan dibakar,” ketusnya. (Jr)

Pos terkait