Bima, Jeratntb.com – Belum puas dengan menggundulkan hutan yang mengakibatkan sumber air hilang, dan menimbulkan erosi sehingga membuat Dam Pela Parado kering dan dangkal. Oknum masyarakat Parado sepertinya ingin menghapus keberadaan Dam ini secara brutal.
Pernyataan itu disampaikan pimpinan redaksi Jerat NTB Suharlin, S.Sos. “Kecemburuan atas manfaat Dam untuk warga di luar Parado, mulai ditunjukkan secara nyata oleh oknum warga,” tandasnya.
Pasalnya, lokasi tebing di bibir Dam telah mulai dijadikan sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Tumpukan sampah mulai menggunung di beberapa titik pinggir jalan yang melintasi jalur Dam Pela Parado.
Selain itu, tinjauan langsung media ini di beberapa titik ruas jalan mulai dipenuhi material lumpur dan batu akibat erosi. Selain merusak jalan, muatan material masuk dan membentuk endapan di dasar Dam.
Pria yang intens berteriak tentang lingkungan dengan sapaan Leo ini menjelaskan pula. “Intensitas hujan tahun ini cenderung rendah, namun demikian lumpur erosi diperkirakan ratusan hingga mencapai ribuan kubik telah dihantarkan. Belum lagi sampah plastik dan limbah lain yang letaknya sangat mudah diseret air hujan menuju ke dalam Dam,” ujarnya.
“Lalu, tahun mendatang para warga ini akan berdiri di barisan paling depan menuntut dan protes pemerintah untuk memperbaiki jalan yang telah rusak,” sindirnya tajam. (Jr. Ages)
