Suharlin Minta Kembalikan Penangan Hutan ke Pemerintah Daerah

Bima, Jeratntb.com – Kerusakan hutan di kawasan Lindung Dam Pela-Parado yang kian memprihatinkan akibat pembalakan liar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab serta pembabatan yang secara terus menerus menjamur, mengakibatkan kapasitas air Dam Pela semakin lama semakin menipis, sehingga amncaman bencana banjir menghantui.

Melihat kondisi tersebut, Pimpinan PT Media Jendela Informasi Rakyat (Jerat) NTB Suharlin, S.Sos buka suara dengan merilis pemberitaan lewat media bahkan secara langsung ke pemerintah daerah.

Jerih payahnya membuahkan hasil, pemberitaannyapun sampai ke telinga BNPB, hingga pada tanggal 21 Desember 2019 Kepala BNPB Pusat turun meninjau lokasi.

Kesempatan tersebut tidak disia-siakan, Leo biasa disapa memanfaatkan momen itu untuk menyampaikan secara langsung dihadapan pemeritah daerah dan Kepala BNPB dan BPBD Provinsi untuk mengembalikan pengawasan hutan ke daerah.

“Sejak pengawasan hutan beralih ke provinsi, mulai saat itu hutan tidak lagi terawat, masyarakat dengan bebas melakukan pembalakan dan pembabatan”, ucapnya.

Hutan adalah warisan berharga bagi anak cucu kita, wajib hukumnya bagi saya pribadi untuk menjaganya walaupun harus berhadapan dengan berbagai macam ancaman dari berbagai pihak. Tegasnya.

Mengembalikan fungsi hutan tidak cukup dengan melakukan penghijauan, tapi harus ada upaya tindaklanjut yang berkesinambungan dengan mengembalikan pengawasan ke daerah serta membuat pos penjagaan.

Selain itu pembina persatuan Wartawan wilayah Kae ini dengan tegas meminta keseriusan pemerintah untuk menindak tegas setiap pelaku perusak hutan. “Oknum masyarakat yang nyata merusak hutan, harus diberikan efek jera. Bila perlu penjarakan, karena percuma menanam hari ini sementara tahun depan dirusak dan dibakar lagi,” tegasnya. (Jr Ais)

Pos terkait