Bima, Jeratntb.com – Guru Sukarela Astuti, S. Pd asal desa Pela Kecamatan Monta kabupaten Bima hanya pasrah dengan penyakit tumor yang dideritanya selama beberapa bulan terakhir.
Keterbatasan biaya membuat Guru sukarela di SMPN 3 Monta tersebut harus dirawat secara tradisional di rumahnya, dan tanpa daya tergolek lemah di atas kasur, hingga akhirnya mengalami koma.
Astuti sebelumnya pernah dirawat di RSUD Bima, namun karena kehabisan biaya terpaksa kembali dirawat di rumah. “Apa boleh buat, kemampuan kami sangat terbatas. Mau minta bantuan kepada siapa lagi,” keluh Arifin ayah angkat Astuti, jumat (27/3-20).
Saat menjenguk pasien di rumah keluarganya RT 10/06 desa Pela, salah satu tokoh muda setempat Abubakar, M. Pd mengungkapkan, dengan kondisi terakhir saat ini hanya perhatian pemerintah yang dapat diharapkan. “Keluarga sudah berusaha maksimal dan habis-habisan, tidak ada lagi sandaran. Satu-satunya harapan hanya kepada pemerintah daerah agar pahlawan tanpa tanda jasa ini dapat pulih dan kembali mengabdi untuk bangsa ini,” harapnya dengan mata berkaca-kaca.
Kehadiran dan partisipasi dari Bupati dan Wakil bupati Bima saat ini sangat dinantikan oleh pihak keluarga pasien ungkap Alumni S2 UNJ tersebut. (Jr)